Soal Sampah di Laut, Ini Kata DPRD dan DLH Tikep
TIDORE, Deltasatu.com_ Perairan Kota Tidore Kepulauan selalu dipenuhi sampah ketika musim hujan. Sampah ini hanyut ke pesisir pantai dan menganggu jalur transportasi speed boad antara Ternate-Tidore.
Hal ini mendapatkan tanggapan berbeda dari DPRD dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep). Kepela Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tikep Muhammad Sjarif menjelaskan, sampah di perairan Tidore asal usulnya belum diketahui.
“Apakah sampah itu dari pemukiman warga di Tidore atau kiriman dari Ternate ?,” tanya Muhammad dalam penyampaian materinya di acara diskusi Foshal, Sabtu (18/06).
Dia mengakui, Tikep belum meliki data sampah secara keseuluruhan di delapan kecamatan. Namun khusus sampah dari Kecamatan Tidore Timur dan Tidore Utara yang masuk ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) sebanyak 49,5.
“Jumlah ini didapat dari kerjasama DLH dengan komunitas Plastik Ranger,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Tikep Ratna Namsa mengungkapkan, soal sampah di laut maupun di darat tidak perlu dipertanyakan dari mana asalnya. Apakah sampah ini kiriman dari tempat lain.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa penanganan dan pengelolaan sampah belum maksimal dilakukan oleh instansi terkait,” tegasnya.
Dia menyarankan kepada pemerintah khususnya DLH agar intensif melakukan sosialisasi dan eduksi secara berkelanjutan kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Selama ini sosialisasi penanganan sampah belum merata, hanya dilakukan pada sekmen masyarakat tertentu. Kita harus dorong sosialisasi dan edukasi sampa harus dilakukan kepada seluruh masyarakat,” tuturnya.