Radio Komunitas Desa

Oleh : Lisda Arinai Simabur, S.Sos., MSI

Dosen FHISIP Universitas Terbuka

Kepulauan Indonesia terletak di kawasan yang mempertemukan lempeng-lempeng bumi sangat aktif. Persoalan ini mengakibatkan wilayah Indonesia rawan terhadap berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, longsor, kekeringan, angin kencang dan penurunan tanah (Sudidyakto, 2011).

Wilayah Maluku Utara termasuk dalam daerah rawan bencana. Berbagai upaya untuk menyusun sistem penanggulangan bencana alam yang terpadu menjadi satu keharusan. Karena tidak satu pun manusia yang dapat mengetahui kapan waktu terjadinya bencana. Sehingga kita perlu melakukan edukasi tentang kebencanaan.

Terutama berkaitan dengan pengurangan resiko bencana alam kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana seperti gunung api, gempa bumi, tanah longsor, banjir dan lain-lain.

Topik kebencanaan merupakan pembahasan yang cukup luas dan multi dimensi. Oleh karena itu dalam tulisan ini, penulis hendak mengulas suatu upaya kecil yang masuk dalam bagian ihktiar penanganan bencana alam di Maluku Utara. Yakni membentuk radio komunitas di desa sebagai alat komunikasi dalam mitigasi maupun penanggulangan bencana alam. Dimana perlu disadari bahwa komunikasi dalam penanganan bencana menjadi elemen kunci.

Karena tanpa adanya komunikasi maka berbagai upaya penanganan bencana alam tidak dapat dilakukan. Terutama oleh lembaga/organisasi yang diberikan kewenangan melakukan penanggulangan bencana alam.

Jika komunikasi terhambat maka akan menimbulkan berbagai informasi yang tidak akurat tentang peristiwa bencana tersebut. Sehingga menghambat upaya-upaya evakuasi dan penyaluran bantuan ke lokasi bencana alam.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *