Pemda Haltim Didesak Tetapkan Maba Selatan Jadi Daerah Rawan Teroris

MABA, Deltasatu.com_ Ribuan Warga dari 9 desa di Kecamatan Maba Selatan menggelar aksi di halaman Kantor Bupati Halmahera Timur (Haltim), Senin (31/10).

Aksi tersebut terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, Sabtu (29/10). 

Warga 9 desa se-Kecamatan Maba Selatan yang tergabung dalam aksi itu mendesak Pemda Haltim menetapkan wilayah Kecamatan Maba Selatan sebagai daerah rawan teroris.

Pasalnya, Warga Kecamatan Maba Selatan sering menjadi korban pembunuhan dan itu sudah berulang kali. Bahkan motif pembunuhan selalu sama, tubuh para korban dicincang atau dimutilasi. 

Tuntutan masa aksi disampaikan langsung di hadapan Bupati Ubaid Yakub, Wakil Bupati Anjas Taher, Ketua DPRD Jhon Ngoraitji, dan Kapolres  AKBP Eddi Sugiharto.

Dihadapan pemda dan aparat kepolisian, Koordinator Lapangan, Ismit Abas Hatari menyampaikan bahwa yang diterima warga saat ini hanyalah janji, baik itu dari kepolisian maupun pemerintah.

“Masyarakat 9 desa di Maba Selatan tidak lagi merasakan kenyamanan karena kasus teror selalu bergilir terjadi di wilayah Maba Selatan,”katanya.

Sementara itu, Sangaji Maba, Ibrahim Haruna mengatakan, kejadian yang ada di Gotowasi sangat menyayat hati.

Hal itu menandakan bahwa kecintaannya terhadap adat dan leluhur di jazira Fagogoru saat ini kacau balau oleh Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab ini.

“Karena hal ini sudah berulang-ulang kali terjadi. Untuk itu, bupati dan Kapolres Haltim harus bertindak secepatnya,”ujarnya.

Ia meminta kepada Polres Haltim untuk tidak menjadikan masalah ini larut dan lambat. Karena sesungguhnya wilayah Halmahera Timur adalah daerah yang damai, menjungjung tinggi nilai kearifan lokal, serta tenggang rasa yang tinggi  karena didalamnya ada pemangku-pemangku Adat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *