HIPMI Malut Ingatkan Dampak PMK Terhadap Perekonomian

Ketua HIPMI Malut, Sofyan Mu Sangaji

TERNATE, Deltasatu.com_ Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di beberapa daerah Indonesia harus diwaspadai. Jika tidak maka akan berdampak pada perekonomian daerah. Hal ini disampaikan Ketua DPD HIPMI Maluku Utara Sofyan Mu Sangaji kepada Deltasatu.com via whatsapp, Senin (13/06). 

Sofyan menjelaskan masalah PKM mirip dengan Covid-19 yang dapat berdampak terhadap perekonomian. Karena akan mempengaruhi sisi penawaran dan permintaan di pasar. 

“Sisi permintaan akan menganggu stok kebutuhan daging di pasaran dan cenderung terjadi kenaikan harga karena jumlah daging terbatas,”ujar Sofyan. 

Sedangkan dari sisi penawaran, kata Sofyan, akan membuat para peternak merugi. Karena hewan ternak mereka mati. Kemudian kondisi ini juga mempengaruhi para distributor karena terjadi gangguan permintaan dan penawaran daging di pasaran. Mereka akan mengeluh sepinya pesanan daging.

 “Jadi masalah ini harus menjadi perhatian semua pihak, agar penyebaran PMK tidak meluas, dan tidak menganggu perekonomian daerah,” tuturnya.

Dia berharap pemerintah Provinsi Maluku Utara bersama dengan stakeholder terkait harus melakukan mitigasi untuk pencegahan penyebaran kasus PMK di Maluku Utara. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha dimana umat islam akan menggelar korban. “Maka instansi terkait harus memastikan hewan korban bebas PMK. Penanganan cepat akan mengecilkan potensi penyebaran PMK dan para perternak tidak mengalami kerugian akibat kasus PMK,” pungkasnya. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *